Blog Of Anesa SP

Welcome to my blog yang masih sekadarnya ini. Harap maklum saja yaa and enjoy it.

Selasa, 14 September 2010

Peran Intelektual dan Rasa Memiliki Masyarakat Terhadap Lingkungan

Selasa, 24 Maret 2009

Oleh: Solihul Hadi
Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan”
Universitas Kuningan”
Kerusakan dan penurunan daya dukung penyangga kehidupan dan lingkungan akibat aktifitas manusia yang semakin meningkat adalah salah satu dampak dari kemajuan teknologi yang di agung-agungkan manusia sebagai zaman modern, zaman kemajuan dan sebagai puncak kejayaan manusia. Selain terjadi penurunan dan kerusakan sistem penyangga kehidupan, telah terjadi pula penurunan kesadaran manusia untuk menjaga, memperbaiki dan peduli pada alam itu sendiri.
Degradasi yang terjadi diatas, diperparah oleh tidak berkembangnya daya berpikir manusia dalam memajukan kualitas keseimbangan alam yang semestinya. Ini di karenakan kuantitas orang-orang yang peduli pada alam tersebut sangatlah sedikit, sedangkan yang ada belum mampu meningkatkan kualitas intelektualnya.
Organisasi pecinta dan pemerhati alam menjadi satu media oleh para generasi muda untuk menciptakan struktur sederhana kemasyarakatan dan aktifitas yang ramah terhadap lingkungan. Sebagai totalitas peranan yang dimiliki oleh organisasi, untuk masalah internal tidak cukup hanya berupaya mengembangkan pembinaan fisik dan mental saja. Namun pembinaan karakter dan kepribadian harus lebih di perhatikan untuk kemajuan perilaku dan tindakannya.
Organisasi pecinta alam yang semestinya bereksistensi dalam penyelamatan lingkungan, pada saat ini masih terbatas pada usaha-usaha yang tidak berpengaruh besar terhadap sistem yang sudah ada. Masalah tersebut hanya terbatas pada sosialisasi, aspirasi dan pengembangan diri yang lebih di fokuskan pada pengelolaan masalah internal organisasi tersebut. Ini karena kurangnya pengembangan dari usaha intelektual sebagai penerapan dasar pemikiran ilmiah dalam tindakan dan usahanya. Dapat dilihat saat semakin kuat aksi kampanye menyerukan teriakan alam, maka semakin kuat pula keinginan para perusak alam untuk menguasai dan menghancurkan alam. Juga saat aksi mereka menjadi sebuah gelitik kuping para pemimpin negara.
Sangatlah disayangkan jikalau organisasi pecinta dan pemerhati alam dalam aktivitas keorganisasiannya hanya menitikberatkan pada kegiatan menikmati alam. Namun bukan berarti pula bahwa para pecinta alam dalam menikmati alam ini memiliki kesan negatif. Tetapi dengan menikmati berarti pula memupuk kesadaran dan kepribadian bahwa keindahan alam ini adalah anugerah dari Sang Kholik yang tentunya harus kita lindungi dan jaga kesinambungannya.
Sesuai dengan fungsi dan tujuan berorganisasi yang berarti menyatukan visi dan misi setiap individu dalam satu konsep dasar pemikiran, organisasi pecinta dan pemerhati alam seharusnya mampu menciptakan aktifitas yang dinamis, aktif, kereatif dan konsisten dalam mengamalkan tujuan, etika, nilai dan kode etik keorganisasian. Tentunya sebagai identitas diri mengusahakan kondisi alam yang berkesinambungan atau lebih populer disebut ’mengusahakan kelestarian alam’. Selain itu kinerja kerjanya mampu secara kreatif memberikan kontribusi dalam bentuk tindakan, sumberdaya ide dan pemikiran serta kaderisasi, baik untuk masyarakat, pemerintah, negara, dunia ataupun untuk alam itu sendiri.
Hal diatas pastinya belum lengkap dan sempurna jika tidak ada pembentukan karakter dan kepribadian setiap kader yang bisa dijadikan suri tauladan bagi masyarakat. Tidak dilupakan juga proses-proses pembentukan karakter kepribadian dan pemikiran haruslah berlandaskan pada intelektualitas serta berpikir ilmiah dalam setiap tindakannya.
Jika sudah terlaksana dengan baik, bukan tidak mungkin organisasi pecinta dan pemerhati alam mampu menjadi pioner masyarakat yang mencintai sekaligus peduli pada kelestarian alam. Juga mampu menjadi inspirasi bagi pemerintah untuk memberikan solusi demi memajukan kualitas hidup masyarakatnya, mampu menjadikan diri peribadi sebagai insan yang berguna dalam eksistensinya pada alam dan mampu membentuk pola berpikir bahwa manusia bagian dari alam yang memberikan manusia tersebut kehidupan. Oleh sebab itu pembangunan intelektual sangat diperlukan, karena organisasi pecinta alam sebagai rimbawan adalah generasi yang akan memimpin masyarakat di masa depan nanti. (04/06/2008)

Editor By Anesa SP

Selasa, 07 September 2010

Ramadhan Berakhir, Sedihpun Tiba

Sebentar lagi aku akan meninggalkan Ramadhan, bulan yang penuh hikmah dan barokah ini. Tidak lama lagi, hanya tinggal beberapa hari lagi. Tapi mengapa aku tak merasakan sedih ? Ingin rasanya aku menitikkan air mata, walau setetes saja. Namun masih saja ku tak bisa menangis untukMu. Mengapa ???
Ya Allah........ mengapa aku tak bisa merasakan sedih seperti halnya Khodijah, Aisyah, Fatimah, dan wanita shalehah lainnya yang sedih karena Ramadhan akan berakhir ? Sudahkah hati ini beku dan tidak akan bisa mencair ? Sehingga rindu tak terasa di hati ini, hingga akupun tak bisa menagisi Ramadhan yang penuh kemuliaan ini.
Mengapa begitu mudahnya menangisi segala hal tentang duniawi, sedangkan untuk Yang menghidupkan dunia ini, sangat sulit aku menangisiNya ?
Yaa Rabb hamba, pencipta nyawa ini, aku merindukanMu dan rasulMu, Muhammad shalallahu'alaihi wasallam. Engkau Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, tolong hamba, izinkan hamba menangis karenaMu.
Yaa Illahi begitu banyak dosa dan maksiat yang aku buat, namun tak ku sadari itu. Allah, tak pandai aku bersyukur atas apa yang telah Kau beri. Ampuniku Yaa Kholik.
Wahai Dzat yang selalu terjaga. Tak pernah lalai dalam menjaga setiap yang dikehendakiMu. Termasuk hamba-hamba yang Kau curahkan kasih sayang, tidak untuk hamba-hamba yang dimurkai.
Rabbi..... aku mencintaiMu dan kekasihMu, rasul umat akhir zaman. Dekatkan diri ini pada cintaMu dan bimbinglah untuk menuju jalan yang Kau ridhoi. Teguhkan tiang keimanan yang tertancap dalam jiwa yang rapuh ini. Berharap rasa ini bisa Kau terima.